Pasuruan, pedulirakyat.id
Berpuluh tahun wilayah RT 01 RW 03 dusun Jeruk Krajan desa Jeruk Tengah kecaman Kraton kebupaten Pasuruan menjadi pusat banjir.
Menjelang lebaran saat ini tercatat, tiga hari berturut turut dilanda banjir.
Banjir tersebut diawali pada hari Minggu 7 April 2024 sampai Selasa siang 9 April 2024 baru surut. Banjir terparah saat ini ketinggian mencapai ketinggian satu meter.
Banjir saat itu puncak ketinggiannya terjadi sejak Senin malam Selasa sekitar pukul 00 hingga menjelang sahur. Dan baru surut total tadi siang sekitar pukul 13.30 Wib.
Keluh kesah takoh masyarakat setempat, diwilayahnya itu nomor satu dalam dunia banjir di kabupaten Pasuruan.
“Daerah kami ini, kena hujan sedikit saja udah banjir. Dengan kondisi seperti ini tak pernah mendapat perhatian dari Pemerintah Desa Jeruk Tengah, apalagi berharap ada perhatian Pemerintah Kabupaten Pasuruan,” tutur Margono tokoh masyarakat RT 01 RW 03 dusun Jeruk Krajan desa Jeruk Tengah kecamatan Kraton kab. Pasuruan ini ketika ditemui oleh wartawan pedulirakyat.id
Mengapa daerah ini menjadi daerah rawan banjir ? Salah satu penyebabnya dam pengatur pengairan untuk persawahan yang selalu ditutup itu tidak dibuka.
Padahal di desa Jeruk Tengah itu memiliki perangkat desa yang khusus ngurusi pengairan untuk persawahan desa.
Menurut Margono, perangkat desa tak pernah ada tanggungjawab untuk membuka dam ketika terjadi turun hujan.
“Setiap turun hujan, saya yang harus lari lari membuka dam terebut. Meskipun dam telah terbuka banjir pun tidak tiba tiba menjadi surut, karena udah terlanjur banjir,” lanjut Margono.
Hanya janji
Janji pengakuan Margono lebih lanjut, dia sering mengadukan. bencana banjir kekepala desanya selalu dijawab laporan diterima hal ini mau disampaikan ke Pemkab Pasuruan.
Ist
