Surabaya, pedulirakyat.id
Bantuan operasional sekolah dan bantuan-bantuan lain, baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah hakikatnya agar sekolah berdaya dan pada ujungnya menghasilkan kelulusan siswa berkualitas. Kualitas akademik maupun non akademik.
“Pelaksanaan manajemen berbasis sekolah harus sesuai dengan kontek kebutuhan sekolah. Hasilnya pembelajaran semakin baik serta menunjang kualitas sekolah,” kata Dr. Kris Nugroho, Dosen Fisip Unair Surabaya.
Lebih lanjut Pak Kris, sapaan akrabnya, mengutarakan bahwa pembelian barang-barang seyogyanya disesuaikan dengan kebutuhan. Kalau tidak barang-barang tersebut akan mangkrak.
“Karenanya sekolah harus menyusun strategi program. Kebutuhan siswa apa? Pembelajarannya apa? Kalau tidak sesuai dengan kebutuhan, akan mangkrak,” tambah Pak Kris.
Kris Nugroho juga berpendapat perlunya pengawasan eksternal dari dinas pendidikan. Namun pengawasan yang kredibel dan independen.
Di tempat lain, Falah Widodo, S. Th. I, Guru Pendidikan Agama Islam SDN Mojo 3 Surabaya, mengatakan bahwa pihak sekolah yang mengelola dana-dana bantuan.
“Sekolah membuat program diajukan ke dinas pendidikan. Tentang pembelanjaannya sesuai dengan kebutuhan. Seperti ATK, sarpras dan lainnya,” kata Falah Widodo.
Poedianto
