Surabaya, pedulirakyat.id
Mantan kepala sekolah di SMA Kahuripan Surabaya selama 6 tahun serta mantan kepala sekolah di SMK Tantular Surabaya dan kini K3 Kuliner SMK Pariwisata Satya Widya Surabaya Drs. Ec. Margiono, MM, mengatakan bahwa program kompetensi keahlian kuliner yang dipimpinnya meliputi jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. “Yang baku mendidik siswa agar berpengetahuan, berketerampilan dan beretika. Secara makro dan mikro harus totalitas,” katanya di sela-sela kesibukannya.
Ditanya tentang kesiapan LKS (lomba kompetensi siswa) untuk tahun 2023, pimpinan koperasi guru di sekolahnya itu menjawab sudah menyiapkan beberapa siswa jurusan tata boga untuk berlaga di LKS mendatang.
Jurusan tata boga bersama jurusan pariwisata (ULP) beberapa tahun yang lalu berhasil masuk 5 besar tingkat wilayah kerja (wilker).
“Moga-moga LKS tahun depan ada lomba debat bahasa Inggris. Sebab pada waktu-waktu yang lalu, siswa kami juga pernah ikut, ungkap Abdul Malik, M. Pd, Guru Bahasa Inggris.
SMK Pariwisata Satya Widya Surabaya sudah pengalaman dalam mengikuti LKS. “Pahit, getir dan manis sudah dirasakannya. Walhasil siswa kami bisa masuk lima besar tingkat wilker,” tambah Abdul Malik dengan senyum bangga.
Edi Pranoto, S. Pd, MM, Kepala SMK Pariwisata Satya Widya Surabaya dalam pengarahannya saat rapat koordinasi dengan K3 Kuliner, guru-guru produktif kuliner, mengutarakan perlunya mengikuti LKS.
“Perlu mengikuti LKS. Sebab itu program dinas pendidikan. Dengan ikut LKS, kita akan tahu kualitas siswa kita,” kata Edi Pranoto di ruang kerjanya.
Poedianto