Oleh : Poedianto
Upaya pemerintah dalam memajukan dunia pendidikan senantiasa dilakukan. Sudah tentu melalui evaluasi yang mendalam. Berbagai training, seminar, work shop, diskusi, penataran dan macam-macam upaya yang lain sudah dijalankan. Baik untuk guru maupun untuk siswa. Silih berganti kurikulum juga sudah diterapkan. Seperti KBK, KTSP, K13 dan kurikulum merdeka belajar. Menteri pendidikan juga sudah berganti-ganti nama serta dari alumni perguruan tinggi yang berbeda-beda pula. Kesemuanya ini diperuntukkan untuk peningkatan kemajuan pendidikan semata.
Usaha yang sungguh-sungguh ini memang untuk memenuhi amanat konstitusi kita. Yakni, mencerdaskan kehidupan bangsa.
Sejarah sudah membuktikan dengan berdirinya Pendidikan Taman Siswa diberbagai kota di Jawa yang dipandegani Ki Hadjar Dewantara. RA. Kartini dengan memberikan pengajaran kepada wanita-wanita pribumi di Jepara. Pondok Pesantren Tebu Ireng di Jombang oleh KH. Hasyim Asyari. Pendidikan Muhammadiyah di Yogyakarta oleh KH. Ahmad Dahlan dan banyak lagi lembaga-lembaga pendidikan yang berdiri sebelum kemerdekaan RI.
Bahkan Ki Manteb Sudarsono, dalang kondang dari Karanganyar, Jawa Tengah, karena kepeduliannya kepada pendidikan juga mendirikan SMA Bung Karno di Karangpandan, Karanganyar, Jawa Tengah. Lembaga Pendidikan Maria Montessori, sekolah inklusi, Galuh Handayani, di Surabaya oleh Sri Sedyaningrum dan banyak lagi tokoh-tokoh yang mendirikan lembaga pendidikan
Banyak lagi tokoh-tokoh di Indonesia yang mendirikan sekolah, kursusan, bimbingan belajar serta lembaga-lembaga pendidikan lainnya. Semuanya untuk memajukan pendidikan.
Ada juga guru yang sudah banyak mengenyam asam garam mendirikan kursus/bimbingan belajar. Bimbingan belajar jenjang SD, SMP, SMA, SMK bahkan untuk para karyawan. Banyak guru yang sudah pengalaman dalam membimbing anak-anak bangsa yang sudah lebih 20 tahun mengajar.
Adalah panggilan jiwa bagi pendidik untuk mencerdaskan anak-anak bangsa. Bangsa yang kuat adalah bangsa yang terdidik. Perubahan-perubahan besar di dunia ini adalah berkat jasa pendidikan. Gedung-gedung menjulang tinggi, jembatan-jembatan melangkahi sungai-sungai, perpustakaan yang penuh sesak buku-buku tebal, lahirnya pemimpin-pemimpin bangsa yang patriotik, kesemuanya itu buah hasil pendidikan.
Perangkat Ajar, yang didalamnya terdapat Alur Pembelajaran, Tujuan Pembelajaran, Modul Pembelajaran dan lainnya lagi.
Semuanya akan menuju dalam bentuk produk.
ini semua sudah dipikirkan oleh tim ahli di departemen pendidikan yang diturunkan ke dinas pendidikan kota dan kabupaten, lantas diterapkan di sekolah.
Padahal setiap sekolah mempunyai kharakter. Maka semua yang diajarkan seyogyanya disesuaikan dengan kharakter masing-masing sekolah.
Poedianto adalah guru di SMK Pariwisata Satya Widya Surabaya.