Malang, pedulirakyat.id
Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur menggelar Pembekalan Sekolah Lansia Tangguh Standar Tiga (S3) bagi Fasilitator Wilayah Pilot Project Provinsi Jawa Timur, diabtaranya Kab. Malang, Kab. Jombang, dan Kota Pasuruan.
BKKBN Provinsi Jawa Timur, Dra. Maria Ernawati, MM., bersama Ketua Yayasan Indonesia Ramah Lansia (IRL), Dwi Endah Kurniasih, SKM, MPH., didampingi pula oleh Pembina Program Bidang KS-PK, Yuni Dwi Tjadikianto, SE.
“Kegiatan yang dilaksanakan selama 3 (tiga) hari ini merupakan tindak lanjut dari terselesaikannya dengan baik Selantang Standar 1 dan 2 yang ada di wilayah pilot project. Sehingga, sebagai rangkaian pembelajaran terakhir dari Selantang, yaitu Standar Tiga, diberikan pembekalan bagi para fasilitator, yaitu para Kepala Sekolah, Wali Kelas, Penyuluh KB Pembina, serta OPD-KB di wilayah pilot project” jelas Yuni Dwi Tjadikianto dalam laporannya.
Dwi Endah dalam prakatanya menambahkan bahwa Selantang memiliki 3 (tiga) standar/tahap.
Dalam standar 1, para lansia yang mengikuti Selantan diajarkan untuk dapat menerima dan bahagia dengan dirinya.
Pada standar 2, para lansia diajarkan untuk menjadi lebih berdaya dalam keluarga.
Sedangkan pada standar 3 para lansia diajarkan untuk dapat menjadi Duta Lansia, yaitu orang yang mampu menularkan energi-energi positif dan menjadi agen perubahan bagi lansia di sekitarnya untuk lebih mengenal dirinya, mencintai dirinya, dan lebih berdaya, sehingga keberadaan para lansia kelak justru dirindukan dan menjadi aset berharga baik bagi keluarga, lingkungan, maupun bangsa.
“Jawa Timur menjadi provinsi pertama yang mempelopori terlanksananya pendidikan sepanjang hayat di Indonesia secara lengkap dengan menyelenggarakan pembekalan SE
selantang S3 bagi fasilitator dan harapannya juga akan menjadi provinsi pertama pula di Indonesia yang melaksanakan Selantang S3. Dimana dalam pembekalan Selantang S3 ini lansia akan diajarkan untuk mencari kebahagiaan diri sendiri, kebahagiaan dalam keluarga, dan selanjutnya di dalam Masyarakat. Selain itu lansia yang telah mempelajari Selantang S3 nantinya diharapkan juga dapat menjadi Duta Lansia. Saya kagum dan salut atas semangat Bapak dan Ibu semuanya!,” imbuh Dwi Endah .
Sedangkan Erna, panggilan akrab Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, menjelaskan bahwa meningkatnya jumlah penduduk lanjut usia dari tahun ke tahun sebenarnya merupakan kebehasilan Negara dalam pembangunan kesehatan dan sosial ekonomi, sehingga usia harapan hidup penduduk Indonesia mengalami peningkatan. Namun, pada sisi lain, peningkatan jumlah penduduk lanjut usia juga menimbulkan konsekuensi yang kompleks.
Erna melanjutkan mengatakan bahwa sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009, BKKBN sebagai instansi pemerintah dengan amanah mewujudkan keluarga yang berkualitas dan sejahtera, mandiri, dan bahagia (termasuk lansia didalamnya) berupaya mengemban tugas ini sebaik mungkin.
“Salah satu implementasi nyata dari upaya BKKBN adalah melalui integrasi Kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL) didalam Sekolah Lansia Tangguh (Selantang ) yang telah diprakarsai sejak tahun 2021 bersama Yayasan Indonesia Ramah Lansia. merupakan wadah pembelajaran nonformal bagi para lansia yang telah mencapai usia 60 tahun atau lebih, yang masih potensial didalam keluarga dan masyarakat, dengan menerapkan prinsip-prinsip Dimensi Lansia Tangguh,” ujar Erna.
“Seluruh kurikulum dan pembelajaran didalam Sekolah Lansia Tangguh telah dikaji dan diteliti bersama antara BKKBN dengan Yayasan Indonesia Ramah Lansia (IRL) yang berpusat di Yogyakarta. Sekolah Lansia Tangguh (Selantang ) tidak hanya sekedar mempelajari aspek kesehatan fisik, namun juga keterkaitan berbagai elemen didalamnya, yaitu sosial, psikologis, ekonomi, dan spiritual yang sejalan dengan konsep successful ageing. Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa Sekolah Lansia Tangguh (Selantamg ) adalah pembelajaran sepanjang hayat bagi lansia,” terangnya.
Adapun dalam kesempatan ini, Erna juga menyampaikan harapannya untuk adanya kurikulum bagi lansia yang dapat diajarkan untuk dapat menambahkan karakter bangsa bagi generasi muda di lingkungannya. Sehingga lansia juga dapat melanjutkan nilai-nilai bangsa diantaranya nilai sebagai bangsa yang menjunjung sopan santun dan ramah.
Selanjutnya setelah acara Pembukaan, diberikan kesempatan kepada Selantang pilot Project untuk membagikan pengalaman pelaksanaan Selantang S1 dan S2 yang telah dilaksanakan.
Selain itu pada kesempatan ini peserta diberikan pembelajaran oleh Tim dari Indonesia Ramah Lansia (IRL) untuk Standard 3, diantara tentang Materi Meaningful untuk lansia, Terapi Penerimaan Diri, dan Bermain Smart Card atau Kartu Lansia Pintar. Materi disampaikan oleh Dwi Endah dan Afrezah dari Indonesia Ramah Lansia, yang di sambut dengan penuh antusias peserta.
Ist / Sony