Surabaya, pedulirakyat.id
Muara kurikulum adalah untuk siswa. Pembelajaran keseragaman potensi, kharakteristik, kearifan lokal, memuat semua unsur, akuntabel serta melibatkan berbagai pemangku pendidikan.
“Semua ini harus merujuk pada siswa. Siswa yang berbudi luhur, menguasai skill dan bisa mempraktikkan di dunia usaha dan dunia kerja,” papar Hadi Wijoto, S. ST. Par, narasumber IHT.
Semua variabel ini harus merujuk pada kualitas siswa. Maka dibutuhkan keserasian dalam proses pembelajaran. Guru, tenaga kependidikan, media belajar, siswa serta kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan. Bila sudah demikian, maka ini semua akan memperlancar proses belajar mengajar di sekolah.
Prisma Hastian, S. Sos, Guru Front Office, SMK Pariwisata Satya Widya Surabaya mengutarakan bahwa proses pembelajaran harus komunikatif, materi mudah diterima anak didik dan pendekatan secara baik kepada anak didik.
“Yang utama, guru dalam mentranformasi materi ajar kepada siswa, seyogyanya mempunyai pendekatan yang baik kepada siswa,” kata alumni Universitas Muhammadiyah Malang ini sungguh-sungguh.
Fidelya Febri Edrea dan Aulia Rohani, keduanya kelas 10 Tata Boga 1 (kuliner), mengatakan bahwa cara guru mengajar sangat berpengaruh pada proses pembelajaran.
“Kalau guru menerangkan materi pelajaran jelas, mudah dimengerti, maka pelajaran tersebut gampang diterima oleh siswa,” kata keduanya.
Hari keenam (6 September 2022) In House Training di Kirana Resto dengan narasumber Hadi Wijoto, S. ST. Par dan Ary Wahyu Ratnaningtyas, S. Pd. Siang ini IHT dijalankan dengan gayeng dan penuh dengan tukar pikiran sesama guru.
Poedianto