Gong TKA Sudah Ditabuh

admin
admin November 1, 2025
Updated 2025/11/01 at 11:06 PM

Surabaya, pedulirakyat.id

Gong Tes Kemampuan Akademik (TKA) sudah ditabuh. Banyak sekolah sudah melakukan simulasi selama empat hari. Tes ini untuk siswa yang akan melanjutkan ke perguruan tinggi.

Dr. Wijayadi, Dosen Universitas Muhammadiyah Surabaya berpendapat TKA diperlukan, sebab untuk ukuran capaian siswa. Yaitu, standar nilai dan bagi sekolah akan tampak standar kualitas sekolah. Namun semua itu adalah upaya pemerintah untuk perbaikan kualitas pendidikan.

“Pada prinsipnya setuju. Sebab TKA adalah sebuah kebutuhan. Baik merupakan standar nilai dan untuk melihat kemampuan individu siswa, maupun untuk standar kualitas setiap sekolah,” kata dosen senior ini.

Selama beberapa tahun lulusan SMA/SMK tidak mempunyai standar nilai nasional. Karena nilai ditentukan oleh masing-masing sekolah. Dengan TKA, setiap kelulusan siswa akan mempunyai standar nilai nasional. Memang TKA masih berupa anjuran. Ini untuk siswa yang akan melanjutkan belajar di perguruan tinggi. Hasil TKA bagi pemerintah (Dinas Pendidikan) akan mengetahui mapping tentang kualitas sekolah-sekolah di wilayah wewenangnya.

TKA akan diberlakukan tahun ini (tahun ajaran 2025-2026). Materi TKA yang wajib, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Matematika. Untuk materi pilihan, banyak sekali. Misal, siswa yang mau kuliah di teknologi, materi pilihannya adalah pelajaran eksak. Untuk bisa mengikuti TKA, siswa menulis pernyataan ikut TKA serta diketahui orang tua siswa.

“Hal ini akan menjadi bekal siswa untuk percaya diri di kemudian hari,” kata Wijayadi.

Wijayadi melanjutkan pendapatnya, TKA itu kognitif ke struktutif. TKA sesuai dengan payung besar yang berangkat dari kognitif berkelanjutan pada struktutif. Ini berdasarkan pada pembelajaran taksonomi, bloom. Yaitu membangun kompetensi siswa.
Hasil TKA akan tampak kualitas siswa maupun sekolah.

Wijayadi, dosen yang gemar membaca karya sastra ini menjelaskan kognitif ke struktutif melalui proses pembelajaran yang panjang. Juga memproses informasi (inkuiri), membangun pengetahuan dan membentuk cara berpikir akselerasi.

Di perguruan tinggi memang mencari calon mahasiswa terbaik agar bisa lulus. Tidak putus di tengah jalan karena di DO. Karena itu, bila ingin kuliah di perguruan tinggi negeri harus lewat seleksi.

TKA bukan syarat kelulusan, namun mempunyai bobot sendiri. Yaitu akan mengetahui kualitas setiap sekolah. Setidaknya terstandar.
TKA akan mendorong siswa untuk belajar lebih sungguh-sungguh. Ini akan menjadi dorongan meningkatkan potensi kinerja. Baik siswa, guru, sekolah, maupun pemerintah. Oleh karenanya, pemerintah, sekolah, harus obyektif. Artinya, jangan ada lagi suara-suara miring tentang rekayasa nilai.

Poedianto

Share this Article
Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *