Dibutuhkan Bukti Karya Nyata

admin
admin November 1, 2025
Updated 2025/11/01 at 12:03 PM

 

Surabaya, pedulirakyat.id

Drs. Ec. Margiono, MM, Pensiun Guru Kewirausahaan SMK Satya Widya Surabaya dan mantan Kepala SMK Tantular Surabaya, mengatakan dalam standar capaian pendidikan adalah bukti karya nyata.

“Bukan hanya sekadar teori, tetapi bukti karya nyata. Karenanya harus banyak-banyak praktik lapangan. Kalau jurusan boga ya praktik memasak. Kalau jurusan olahraga ya praktik tanding. Kalau jurusan sastra ya praktik menulis karya sastra dan lainnya lagi,” kata Margiono.

Jaman sudah berubah. Dulu, sekolah ini menjadi pilihan siswa baru untuk belajar. Kini, sudah tidak lagi, terbukti jumlah siswa baru menurun. Mengapa citra sekolah memudar? Pertama, situasi dan kondisi sekolah berubah. Kedua, SDM gurunya menurun. Ketiga, kegiatan ekstra kurikuler kurang menarik. Keempat fasilitas sekolah tidak memadai. Kelima, kesejahteraan guru dan karyawan kurang. Untuk mengembalikan citra sekolah seperti sediakala, membutuhkan kerja keras. Dulu dikenal dengan nama sekolah favorit, sekolah unggulan, sekolah prestasi. Namun semenjak situasi dan kondisi sekolah berubah, berubah pula pandangan masyarakat terhadap sekolah tersebut.

“Untuk mengembalikan mutu sekolah, ya kemampuan akademiknya yang harus ditingkatkan,” kata Dr. Sholihin Fanani, Dosen Universitas Muhammadiyah Surabaya.

Kompetensi diperlukan agar kelulusan siswa mempunyai standar mutu. Dengan demikian kemampuan siswa juga tidak diragukan. Untuk siswa sekolah kejuruan harus magang atau PKL. Dulu waktunya 3 bulan, kini menjadi 6 bulan. Jadi proses PKL relatif cukup. Yang diharapkan kemampuan, skill, mental, siswa seperti keinginan dunia usaha maupun dunia industri. Belum lagi ditambah pengalaman kegiatan-kegiatan intern maupun ekstern sekolah. Semua ini adalah upaya pemerintah atau lembaga-lembaga pendidikan swasta.
Pada prinsipnya semua perbaikan sudah dilakukan oleh pemerintah dan sekolah. Namun prosesnya harus obyektif dan sungguh-sungguh. Bagus untuk semua itu. Tetapi transparansi juga penting.

“Problematika pendidikan memang banyak variasinya. Dana, SDM, sarpras, hubungan harmoni antara pimpinan dengan guru, kondisi ekonomi orang tua murid dan lainnya. Disini pentingnya komunikasi yang intensif,” kara Margiono, guru senior. Jadi pemerintah, sekolah, guru, tenaga karyawan dan semua yang peduli, harus benar-benar memajukan pendidikan.

“Hanya satu kuncinya untuk memajukan pendidikan, yaitu sungguh-sungguh, tambah Sholihin Fanani.

Memang terkadang berat. Satu sisi guru perlu sejahtera ekonomi keluarganya, sisi yang lain bertanggung jawab secara moril mencerdaskan anak-anak bangsa.

Poedianto

Share this Article
Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *