Surabaya, pedulirakyat.id
Pada hari ini (31/10), Tim Penggerak PKK Kota Surabaya bersama Perwakilan BKKBN Jatim dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3APPKB) Kota Surabaya mewisuda 2.419 orang peserta yang lulus dalam Sekolah orang Tua Hebat (SOTH) Kota Surabaya yang bertempat di Graha Universitas Negeri Surabaya, Lidah Wetan, Surabaya.
Kegiatan yang dibuka dengan tarian Remo, dari beberapa peserta SOTH ini, dihadiri oleh Walikota Surabaya, Bapak Eri Cahyadi, S.T., M.T, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, yang dalam hal ini diwakili oleh Sekretaris Badan, Ibu Nyigit Wudi Amini, S.Sos, M.Sc., Ketua TP-PKK Kota Surabaya, Ibu Rini Andriyani Eri Cahyadi, S.Farm.Apt, Kepala Dinas P3APPKB Kota Surabaya, Ibu Dra. Ida Widayati, MM., serta Rektor UNESA, Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes, UNAIR, Prof. Dr. Mohammad Nasih, M.Kes, dan Rektor UTS, Dr. Apt. Gunawan Pamudi Widodo,S.Si.,M.Si, dan Wakil Rektor I UTS, Dr. Agus Purbo Widodo, S.T.,M.M,
Peserta yang hadir dalam kegiatan ini berjumlah 3.200 orang yang terdiri dari perwakilan DPRD Kota Surabay, Ketua TP-PKK dari 31 Kecamatan di Surabaya, Ketua TP-PKK dari 154 Kelurahan di Kota Surabaya, Kepala Sekolah dan Pengurus SOTH Kota Surabaya, Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) Kota Surabaya, mitra dari civitas akademika yakni dari Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Universitas Airlangga (UNAIR), Universitas Teknologi Surabaya (UTS), dan para wisudawan SOTH Kota Surabaya.
Dalam sambutannya, Eri menyampaikan bahwa seorang pemimpin akan selalu diingat melalui sesuatu yang ditinggalkan pada saat beliau menjabat, baik berupa bangunan, program kerja, maupun peraturan-dan kebijakan yang dibuat. Dalam hal ini, ia memilih untuk meninggalkan Sumber Daya Manusia yang unggul dan luar biasa melalui penyelenggaraan SOTH di seluruh wilayah Kota Surabaya. Eri juga mengatakan, “Orang tua merupakan panutan bagi anak, begitu juga ayah. Perannya dalam pengasuhan juga membawa dampak bagi perkembangan anak di masa mendatang. Cinta pertama seorang anak perempuan adalah ayahnya. Ayah yang penuh kasih sayang menjadi figure bagi anak Perempuan untuk mencari pasangan di kemudian hari. Ayah juga menjadi panutan seorang anak lelaki dalam memimpin rumah tangganya kelak. Dan bila nanti di masa mendatang muncul pemimpin-pemimpin hebat yang berkualitas, maka itu semua dari SOTH”.
Dalam kesempatan yang sama Rini juga menyampaikan rasa Syukur dan terima kasih atas dukungan dari segala pihak, sehingga SOTH dapat diselenggarakan di seluruh wilayah Kota Surabaya. Ia bangga terhadap orang tua-orang tua di Kota Surabaya yang mau belajar dan memberikan pengasuhan yang berkualitas kepada anak-anaknya dengan bersedia mengikuti SOTH ini.
“Tentu hari ini menjadi hari yang sangat special bagi kita semua, sebagai momentum untuk memperkuat semangat dalam membentuk generasi emas yang sehat. Dukungan dari berbagai sektor dan seluruh elemen masyarakat sangat berarti dan menjadi kunci kesuksesan penurunan stunting di Kota Surabaya”, ujar Rini. Di kesempatan ini ia juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan dari Walikota Surabaya dalam kesuksesan penyelenggaraan SOTH.
SOTH yang diselenggarakan di kelompok BKB merupakan wujud nyata upaya BKKBN membangun keluarga-keluarga Indonesia yang berketahanan dengan pendekatan siklus hidup manusia, yaitu mulai konsepsi hingga akhir hayat.
SOTH dilaksanakan secara singkat, bertahap, terukur, dan dibawah pendampingan tenaga profesional dari Akademisi sebagai nilai plus untuk menarik minat para keluarga milenial.
SOTH tahap I memiliki kurikulum tatap muka sebanyak 14 (empat belas) kali dengan materi yang bersumber dari modul BKB HI 14 pertemuan, sedangkan SOTH tahap II memiliki kurikulum tatap muka sebanyak 8 (delapan) kali dengan materi yang bersumber dari modul BKB EMAS, ujar nyigit melengkapi
Terdapat testimoni dari perwakilan peserta SOTH tentang betapa berdampaknya SOTH dalam kehidupan mereka. Mulai dari menambahkan pengetahuan tentang pengasuhan yang tepat bagi anak-anak yang dapat mereka terapkan, hingga perubahan perilaku yang timbul dari pasangan orang tua balita dalam kehidupan sehari-hari dan memperlakukan anak-anak mereka.
Pada acara ini diundang naik ke atas panggung secara satu persatu, sebanyak 31 orang peserta terbaik SOTH, mewakili secara simbolis pengalungan medali dan pemberian souvenir oleh Ibu TP PKK Kota Surabaya, Bapak Walikota Surabaya, dan Ibu Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Timur, yang dalam hal ini diwaliki oleh Sekretaris Badan.
Dari perwakilan 31 wisudawan terbaik ini juga, terdapat 3 orang wisudawan laki-laki dari kecamatan Tegalsari, Tanjung Perak, dan Mulyorejo. Membuktikan bahwa ayah juga dapat mempelajari tentang pengasuhan yang tepat.
Dalam kesempatan ini ditandatangi pula MoU Kerjasama dengan beberapa Universitas, diantaranya UNESA, UNAIR dan UTS pada Program SOTH Kota Surabaya, yang dalam hal ini diwakili secara simbolis oleh Rektor dari UNESA.
Tidak lupa pula diumumkan 6 pemenang Lomba Bersama Wujudkan SURABAYA EMAS (Eliminasi Masalah Anak Stunting), serta simbolisasi penyerahan pemberian Kartu Identitas Anak (KIA) bagi seluruh Anak di Kota Surabaya.
Kegiatan ini kemudian ditutup dengan penampilan yang apik dari Fadillah Intan dengan mempersembahkan beberapa lagu, dan diakhiri dengan sesi foto bersama.
Ist / Sony