CARI SISWA BARU, TERGANTUNG STRATEGI

admin
admin Juli 12, 2022
Updated 2024/08/29 at 10:48 PM

Surabaya, PR.id
Pameran Vokasi 2022 hari ini ditutup oleh Yusuf, M. Pd, Ketua MKKS SMK Swasta Surabaya (26 Juni 2022).

Berbagai prestasi, kreasi, inovasi sudah ditunjukkan oleh sekolah kejuruan selama tiga hari tatkala Pameran Vokasi 2022 di Maspion Square, Margorejo, Surabaya. Pengunjung tumplek blek melihat dari stand yang satu ke stand yang lainya. Semua keterampilan dipamerkan oleh SMK masing-masing. Membuat roti, membuat jamu, membatik, elektronik dan yang lainnya.

SMK Pariwisata Satya Widya Surabaya memamerkan berbagai kreasi roti produk sendiri. Novi Ariyani, S. Pd, Raken Fitrianing Syahri, S. Pd, Aris Susanto, S. Pd, Elisa Syafitri Puspita Ningsih, S. Pd, kesemuanya guru tata boga, dalam pameran telah menyajikan olahan sendiri, seperti meatball, hamburger, risol rogout, sweet bread, macaroni schotel, redvel vet cake, cheese cake dan banyak lagi.

SMK IKIP atau SMK Labschool Unesa menampilkan keterampilan kecantikan dan foto booth.

“Kelas sepuluh diajari tata rias dasar. Kelas dua belas diajari kecantikan rambut,” ujar Sifa, S. Pd, Guru IPA dan Dian Nardiana, S. Pd, Guru Kecantikan.

Pameran Vokasi SMK ini sangat membantu bagi siswa SMP yang baru lulus sekolah dan yang akan melanjutkan ke SMK. Lalu bisa memilih SMK mana yang akan dimasuki. Tahun ini ada 4000 SMP di Surabaya yang sudah meluluskan siswanya. Sementara ada 95 SMK swasta dan yang lainnya SMK negeri. Dari pengalaman tahun yang lalu, kelulusan siswa SMP akan masuk SMK-SMA swasta apabila tidak bisa masuk di SMK-SMA negeri. Selain dari pada itu ada juga yang masuk pondok pesantren.

Dwi Damayati, S. Pd, Guru OTKP, SMK Barunawati, Surabaya dan M. Muhdi Khoiruddin, M. Pd, Kepala SMK Mahardhika, Surabaya, dengan nada yang sama mengutarakan bahwa untuk mendapatkan siswa baru harus berupaya serius. Karena ada beberapa sebab bagi siswa baru untuk menentukan pilihan pada sekolah yang dituju. Bisa karena tempat tinggal siswa dekat dengan lokasi sekolah, bisa karena masih ada hubungan famili dengan alumni, bisa karena presentasi ke SMP-SMP, bisa karena pemberitaan di media massa atau karena mendapat informasi dari pameran pendidikan, termasuk pameran vokasi ini kali.

“Kalau dari pameran, prosentasinya sedikit. Maka untuk mencari siswa baru tergantung strategi sekolah masing-masing,” kata Pak Muhdi, sapaan akrabnya, di sela-sela kesibukannya sebagai panitia pameran vokasi.

Sekolah kejuruan merupakan aksismundi pilihan untuk pendidikan tingkat menengah. Sebab di sekolah ini siswa dilatih terampil, kreasi dan pada gilirannya menjadi ahli. Di tata boga siswa akan menjadi ahli memasak, di tata busana akan ahli membuat berbagai model pakaian dan banyak lagi kompetensi keahlian di sekolah kejuruan. Sudah barang tentu semuanya ini sesuai dengan standar dunia kerja dan industri.

Memang jumlah kelulusan sekolah kejuruan tidak sebanding lurus dengan jumlah lowongan kerja. Maka untuk mengisi di tempat kerja harus melalui kompetisi yang sangat ketat. Yang tidak mendapat tempat di dunia kerja, akan meniti wirausaha. Problematik semacam ini akan terjadi setiap tahun kelulusan. Maka dibutuhkan kesungguhan pemerintah dan slagordenya untuk memberikan jalan keluar. Sebab hakikat kemerdekaan adalah mencerdaskan dan mensejahterakan kehidupan bangsa.

Pameran pendidikan jangan sampai menjadi jumawa, tetapi menjadi aufklarung lembaga-lembaga pendidikan dan peserta anak didik.

Citizen – Pudianto.

Peserta pameran.

Share this Article
Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *