255 LAGU JAWA TERCIPTA KALA PANDEMI

admin
admin Juli 18, 2022
Updated 2024/08/29 at 10:48 PM

Sby, pedulirakyat.id
Poedianto, Guru SMK Pariwisata Satya Widya Surabaya telah cipta 255 lagu Jawa.

“Saya hanya cipta lagu-lagu Jawa. Saya tidak ingin jadi penyanyi karena saya sudah tua,” ucap Pak Poedi, sapaan akrabnya, ketika ditanya teman-teman sejawat di ruang kerjanya.

Tatkala longgar dari kegiatan mengajar, selalu membuat lirik lagu Jawa. Lagu ciptaannya bercerita tentang kehidupan sehari-hari. Seperti persahabatan, rumah tangga, pekerjaan, pendidikan, asmara dan kenyataan kehidupan lainnya.

Poedianto, pencipta 255 lagu Jawa

Pada saat pandemi covid 19, guru yang rambutnya sudah memutih ini tidak mengurangi kreativitasnya. Menulis cerita pendek, cerita rakyat, cerita epos, berita pendidikan dan lirik lagu Jawa.

Semangat “uri-uri” seni budaya, pengajar Bahasa Indonesia dan Bahasa Daerah ini sering menjadi nara sumber acara Obrolan Budaya di RRI Surabaya dan beberapa karya tulisnya dipakai untuk lakon ludruk RRI Surabaya.

Judul lagu yang dinamai Sewindu Aku Ngenteni, Nandur Bakal Tukul, Semeru, Guru, Wartawan, Dina Becik, Sepi, Ra Bisa Diaboti, Mung Sliramu, Rembulan Dadi Seksi, Tresnaku Trenamu, Kembang Mawar, Rukun, Yen Kowe Nesu, Bali Ning Desa, Bebungahe Ati, Pramuka, Sregep Sinau, Ngungsi dan lainnya adalah potret kehidupan masyarakat banyak.

Semua lagu-lagu tersebut merupakan karya dasar dan dilantunkan sendiri dengan gitar usangnya.

“Lagu-lagu tersebut merupakan karya dasar. Tetapi apabila ada penyanyi yang berkenan untuk manyanyikan, silakan saja. Apalagi kalau diiringi dengan alat musik yang memadai. Sudah barang tentu lebih enak didengar. Semuanya sudah ada di youtube,” katanya.

Pecinta seni tradisi wayang kulit, ludruk, janger, ketoprak, keroncong, langgam, campur sari ini, juga sudah menghasilkan beberapa buku sastra. Yaitu : Sang Guru, Perawan Sendang Madu, Cinta Suci di Kaki Gunung Wilis, Sengketa Kekuasaan serta Kumpulan Cerpen.

“Saya memang suka bila berkaitan dengan pendidikan, seni dan budaya,” ujarnya.

Poedianto pernah mengabdi di majalah pendidikan milik Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Majalah Info Pendidikan, Majalah Sastra Bende, Majalah Media Pendidikan dan dipercaya mengemban Majalah Pendidikan Jendela milik SMK Pariwisata Satya Widya Surabaya.

Lebih lanjut, guru yang suka humor ini mengatakan bahwa seni budaya sudah diajarkan di setiap jenjang pendidikan. Dari tingkat pendidikan dasar sampai tingkat pendidikan atas. Baik seni tari, seni suara, seni musik, seni drama, seni kerawitan, seni pedalangan dan seni lainnya.

“Sebab garda terdepan melestarikan seni budaya ialah sekolah-sekolah,” tambahnya.

Citizen – poedianto

Share this Article
Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *